Ratu dan Catur
*terinspirasi dari papan catur dan seorang wanita
Luluh lantak, gemilang sirna
Guruh, ilusi, menyahut sembari bisik
Tindih fajar, membilang lembayung
Jingga rasa, biru gulali, campur terjang
Arah entah menyebut ke mana, singkapan surya terik merasuk kulit
Kelam resahnya, menggurita rinduYa, dia ratunya, gemilang semata
Ah, aku bidak caturnya, menggeser budakMenyilang kuda, merajuk menteriKilahku, ratu apakah dia?
Guntingan memori, sinaps di otak-ku terkoneksi
Amigdala mengejang, ya! aku di dalam pucuk emosi
Pikiran kalut, sejajar dengan pujangga sendiri
Undur-ku bisa, menerjang rasa, merebut ratu
Ya, aku memang di ujung rasa
Apakah engkau ratunya?
Aku durjana