Retak Kemala
*terinspirasi dari mereka yang tegar
Kata-ku malaikat, kata-mu iblis
Ah, kontradiksi kita
Kata-ku musang, kau balas harimau
Ah, antonim wajar
Tahukah engkau, asal kemala?
Kata-mu ‘aku sederhana, hanya dari entah’
Ibarat kemala, engkau dalam kerasBak kemala retak, dari dimensi beda
Dalam teguh, tak goyahHanya lemah-ku dalam tegar sikap-muKu tanya kembali ‘engkau sudah berdiri kokoh?’'Aku dalam lelah-ku' jawab-muDalam lelah, ada ronta pedih-muSukma-mu letih, raga-mu tidak
Aku wajar, engkau tegar
Dalam teguh-mu, aku berbinar
Dalam kesalutan sangat
Depok, 29 Mei 2014, dalam hipokampus mengingat kemala