Selasa, 26 Oktober 2010

SARANA TRANSPORTASI DAN LALU LINTAS SELAMA MUDIK


Lebaran jatuh pada tanggal 11 September 2010. Hari yang sungguh spesial bagi umat islam di seluruh dunia. Banyak kegiatan yang dilakukan menjelang hari lebaran. Banyak hal lain juga dilakukan semasa dan setelah lebaran. Salah satunya melakukan mudik “pulang kampung” ke kampung halaman. Berbagai cara dilakukan masyarakat khususnya Indonesia dalam bermudik.






Sarana transportasi motor misalnya. Motor yang berbahan bakar bensin dan beroda dua ini sering dipakai oleh masyarakat untuk mudik. Kerangka besi yang bisa dibilang barang sekunder ini telah beralih menjadi barang ekonomi yang berubah fungsi sebagai sebuah kebutuhan oleh masyarakat. Motor sekarang berbagai merek seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan lain-lain. Motor yang baik untuk mudik biasanya dilengkapi dengan lampu sen 2 buah, lampu sorot depan belakang yang terang dan fokus, rem tangan yang cakram, velg cakram, knalpot yang tidak “haus”, jok duduk yang nyaman, karburator yang baik, dan kaca spion. Pemudik pengendara motor juga memerlukan sarung tangan, jaket, helm yang berlabel SNI dalam bermudik. Inilah berbagai kiteria untuk motor dan perlengkapan pengendara motor dalam bermudik. Honda contohnya, motor yang bersinergi dengan pabrikan onderdil AHM(Astra Honda Motor) yang merupakan anak pabrikan honda sendiri mempunyai spare part yang mumpuni dalam keselamatan berkendara selama mudik untuk motor kita. Di saat pembelian motor maupun spare part, Honda memberikan helm, jaket, dan sarung tangan asli honda untuk menambah kepuasan pemakai merk Honda. Honda mempunyai banyak jenis seperti Honda Beat, Honda Vario, Honda Supra, Honda Tiger, Honda Revo dan masih banyak jenis lainnya.
Honda Beat dan Honda Vario adalah tipe skuter matik. Motor jenis ini mempunyai kunci pengaman, automatic power, rem cakram, bagasi yang lumayan luas, lampu model kristal, bodi yang agak ramping untuk jenis Honda Beat. Berbeda dengan Honda Vario yang berbodi agak lebar. Jok yang cukup nyaman untuk 2 orang penumpang, lampu sen yang futuristik dan berwarna jingga.
Kembali ke masalah mudik, Honda memberikan aspek-aspek positif. Di lain sisi, pemudik pengendara motor bisa saja menimbulkan masalah kemacetan di berbagai jalur jalan mudik. Ini akan berdampak kepada lalu lintas apalagi jika tidak ada polisi yang berjaga atau berpatroli. Polisi yang biasanya berseragam coklat dan memakai helm putih bermotif garis biru untuk polisi lalu lintas. Polisi ini bertugas di ruas-ruas jalan yang dianggap macet.
Pemudik pengendara motor yang membawa anggota keluarga diminta agar berhati-hati di sekitar Jalan Lingka Nagreg (untuk pemudik arah Jakarta - Jawa arah timur) karena licinnya jalur ini seperti yang dikabarkan Tvone 12 September 2010 pukul 10.40 WIB. Jalur ini pun berbukit-bukit di samping jalurnya dan sangat rawan longsor. Mobil biasanya melaju kencang di sini. Bagi pengendara arah Jatinangor ke Sumedang lalu lintasnya pun padat merayap. Ini disebabkan banyaknya pengendara motor yang melalui jalur ini tetapi jalurnya hanya kecil yaitu selebar 2 kali jalur sepeda UI. Nah, peran polisi lalu lintas di sini sangat berperan dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan pengendara motor.
Dalam mengatasi masalah lalu lintas di atas, mulai lebaran tahun ini diterapkan sistem buka tutup di Tol Cikampek. Sistem ini sangat diharapkan mengurangi masalah kemacetan selama mudik dan lebaran. Bukan hal yang tidak mungkin di tol juga bisa terjadi kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Tol Cikampek yang memiliki 6 gerbang pintu masuk ini yang masing-masing gerbang terbagi lagi untuk jenis-jenis kendaraan tertentu seperti truk, mobil besar dan mobil kecil. Biasanya di bahu jalan tol diletakkan palang-palang nama kota yang akan dituju. Palangnya berwarna hijau serta tertera di palang tersebut arah dan jaraknya. Ada juga palang yang menuliskan jarak, sudah berapakah jarak yang sudah dan akan ditempuh pengendara pemakai tol. Di tol pun ada petugas yang menangani apabila ada mobil mogok atau masalah yang terjadi di tol. Petugas tersebut memakai mobil yang mempunyai pengait seperti pengait besar di kawasan-kawasan proyek, mempunyai 2 sirine seperti lampu sirine polisi yang berwarna biru dan merah. Mobilnya hanya mempunyai kepala mobil. Bagian belakangnya untuk mengangkut mobil yang mengalami masalah di tol. Mobil model ini biasanya bermerek Hino, Mitsubishi, Ford atau yang lainnya.
Bicara mengenai mobil, sarana transportasi lainnya yang digunakan pemudik adalah mobil. Baik itu mobil pribadi maupun mobil trans umum. Kerangka besi yang berbahan bakar bensin ini biasanya dipakai oleh keluarga yang mempunya jumlah anggota keluarganya banyak. Biasanya yang memakai mobil pribadi adalah keluarga menengah ke atas karena butuh persiapan bensin yang banyak dalam hal bermudik apalagi jarak yang ditempuh jauh. Di dalam mobil biasanya terdapat 2 jok di bagian dalam depan, 3 jok di tengah dalam, dan ruang bagasi di bagian belakang luar. Mobil jenis ini adalah jenis mobil sedan dan hanya bisa dipakai untuk keluarga kecil. Mobil sedan adalah jenis yang mewah, velg jenis mahal, cat yang bersih, kapasitas mesin antara 1000-2200 cc, interior kelas wahid, kunci pengaman ototmatis, pembuka jendela otomatis. Mobil jenis ini adalah sedan camry. Di luar hal itu, banyak mobil yang bisa digunakan atau layak untuk dipakai mudik baik yang mempunyai anggota keluarga yang banyak seperti Kijang Innova, Daihatsu Taruna, Kijang 2000, Suzuki APV dan yang lainnya berkapasitas besar. Mobil yang paling banyak menampung orang yaitu Kijang Innova. Mobil jenis itu juga mempunya kapasitas mesin yang besar yaitu 1500-2400 cc.
Namun, mobil aadalah sarana transportasi yang bisa memacetkan jalan apabila sudah stag dan melimpah ruah di jalan. Sebagaimana dikutip dari TVone 12 September 2010 yang menyebutkan berbagai jalur mengalami kemacetan setelah hari lebaran. Seperti jalur Pantura menuju Purwokerto ramai, Ciamis arah Nagreg padat serta Tasik menuju Nagreg macet panjang. Hal ini disebabkan tidak lain karena banyaknya pemudik yang menggunakan transportasi mobil yang sering menimbulkan masalah lau lintas. Namun, tak bisa disangkal mobil yang barang mewah disulap menjadi barang kebutuhan yang menyembatani manusia melakukan aktivitas mudiknya.
Sarana transportasi lainnya yaitu kapal. Kapal yang biasanya digunakan untuk mudik yaitu Kapal Ferry. Kapal yang mempunyai banyak kamar, ruang untuk mengangkut mobil, motor , dan barang-barang (kapal pengangkut barang), serta tersedia perahu karet untuk siap siaga apabila terjadi kecelakaan laut. Kapal ini mempunyai beberapa cerobong asap dan bisa mengangkut sekitar 2000-an orang di dalamnya. Kapal adalah sarana transportasi yang tidak akan mungkin terjadi kemacetan karena media yang dilaluinya adalah laut.
Kembali ke masalah darat. Sebelum atau menjelang lebaran kemarin kepadatan lalu lintas di sekitar Tol Cikampek , Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat padat. Petugas tolnya pun mengambil langkah menutup gerbang Tol Cikampek menuju Pantura( Media Indonesia 8 September 2010 hal 1). Hal-hal yang seperti ini memungkinkan memicu terjadi masalah lalu lintas. Masalah lalu lintas lainnya adalah kecelakaan lalu lintas. Dikutip dari Media Indonesia 8 September 2010 menyebutkan pada tahun 2008 terjadi 1368 kecelakaan dengan rincian 633 tewas, 797 luka berat, 1379 luka ringan. Pada tahun 2009 terjadi 1333 kecelakaan dengan rincian 532 tewas, 658 luka berat, 1356 luka ringan. Walaupun menunjukkan penurunan, tetap saja angka kecelakaan semasa lebaran masih tinggi.
Menurut data yang dilansir Media Indonesia Rabu 8 September 2010, pemudik pada tahun 2008 memakai 68 % jenis kendaraan motor, mobil 18.3 %, 4.7 % bus dan mobil beban sebanyak 8.8 %. Pada tahun 2009 sebanyak 59.6 % pemudik memakai jenis kendaraan motor, 14.9 % mobil penumpang, bus 12.4 % dan mobil beban 13 %. Walaupun menunjukkan penurunan dalam jenis kendaraan motor namun motor masih mendominasi pemudik untuk melakukan mudik mereka.
Sarana transportasi lain yang memiliki tingkat resiko paling rendah adalah pesawat terbang. Dari segi keefektifan waktu, pesawat adalah sarana yang paling tepat untuk pemudik yang kampungnya jauh dari tempat ia tinggal. Kerangka besi yang berbahan bakar aftur ini dan biasanya memiliki muatan untuk 150 penumpang untuk jenis Boeing dan Airbus, mulai diminati oleh pemudik. Seperti dikutip harian Media Indonesia Rabu 12 September 2010 ribuan pemudik terus memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada H-3 lebaran, Selasa (7/9). Mereka terpaksa rela membentuk antrean panjang di depan pintu boarding pass. Hal ini menunjukkan pemudik yang menggunakan pesawat mengalami peningkatan. Seperti yang dicatat oleh PT. Angkasa Pura II dikutip dari Media Indonesia Rabu 8 September 2010, pada H-4 hingga pukul 23.59 WIB Senin (6/9) di seluruh terminal keberangkatan dalam negeri mencapai 46.155 orang. Hal ini menunjukkan mobil da motor yang sangat riskan kecelakaan bisa dialihkan dengan menggunakan pesawat terbang.