Kamis, 12 April 2012


ANALISIS FILM  IRON LADY
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN REGULER C

ANDREAS ABEDNEGO K.
DENNY ADRE
M. FAJRI

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA
© 2012

I.                  ANALISIS FILM
Motivation is unified and aimed toward either unhealthy goals (personal superiority) or healthy goals (success for everyone). Healthy s triving is linked to social interest, or a feeling of oneness with humanity. Creative power and individual perceptions – not heredity or environment – are ultimately responsible for one’s style of life (Feist & Feist, 2006).
Teori Individual Psychology Adler mencakup dua hal yang berasal dari inferioritas manusia, yaitu motivasi manusia menjadi superior (tujuan untuk diri sendiri) dan motivasi manusia menjadi orang yang berguna dan membagikan manfaat dirinya kepada lingkungan sekitarnya (tujuan untuk menjadi sukses bersama lingkungan sosial atau masyarakatnya). Ini merupakan pandangan subjektif manusia yang menganggap dirinya inferior. Manusia pada dasarnya terlahir dalam keadaan fisik yang lemah dan mempunyai depedensi kepada manusia lain. Hal ini membuat manusia menyadari bahwa ia harus menjalin sebuah kerja sama dan  hubungan yang baik dengan manusia lain agar tercapainya kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis menurut Adler, tercapai apabila seorang manusia dapat menyebarkan manfaat bagi seluruh manusia.

Motivasi untuk menjadi superior atau striving for superiority merupakan motivasi atau keinginan individu untuk membuat dirinya bermanfaat bagi dirinya sendiri tanpa memperhatikan aspek orang lain, didorong oleh perasaan inferior yang berlebihan sehingga ia merasa ada kekurangan dalam dirinya, dan ia juga mementingkan dirinya sendiri. Dalam film ini Margareth Tatcher (MT) merasa dirinya sangat inferior sejak ia remaja. MT yang merupakan anak seorang walikota dan juga pedagang ,sering diejek teman perempuannya yang lain di sekitar lingkungan dan dipandang remeh karena ia tidak seperti wanita biasanya. Ia hanya menghabiskan waktu dan tenaga menjaga toko milik keluarganya. ditambah lagi pengharapan keluarga kepadanya, memaksa ia harus bekerja keras dan berusaha untuk mendapatkan prestise yang baik di masyarakat. Di samping itu, ia juga sering mengikuti seminar atau orasi orang-orang dari kalangan buruh pabrik yang bertema kesejahteraan. Kemudian, ia berusaha keras untuk memperlihatkan kemampuannya dengan mencoba masuk ke Oxford University. Hal ini merupakan titik balik ia mulai menuju superioritasnya. Ia sangat bermimpi menjadi orang yang sukses yaitu menjadi pemimpin negara Britis Raya. Ia akhirnya bisa lulus seleksi masuk ujian masuk universitas ini.
Ia mencoba melamar jadi anggota parlemen Inggris dan di sini ia bertemu dengan orang yang mencintai dan dicintainya yang kemudian menjadi suaminya, yaitu Max. Max selalu menekankan dan mendukung bahwa ia harus tetap maju dengan prinsip yang dipegang teguh oleh MT. MT selalu menekankan kepada kesejahteraan dan kedaulatan negara. Orang ini sebenarnya telah berperan dalam membantu motivasi superior dan suksesnya MT karena ia punya kemampuan secara ekonomi karena berasal dari keluarga yang kaya dan mau membantu MT untuk maju dalam parlemen.
Dalam pemilihan parlemen pertama, ia belum dibantu oleh Max. Namun, karena gagal, ia mencoba maju lagi. Di sinilah Max melihat MT sebagai wanita yang mempunyai prinsip dan sangat ingin maju. Kemudian, dari sinilah merka menikah dan MT dapat masuk ke parlemen dengan dukungan keluarga Max melalui dukungan dananya. Hal ini merupakan akomodasi dari Max secara tidak lansung karena MT merasa inferior. Pada akhirnya motivasi untuk superiornya menjadi tumbuh kembali.
Kemudian, motivasi untuk menjadi sukses bersama orang lain atau striving for success merupakan motivasi atau keinginan individu untuk membuat dirinya termotivasi berdasarkan minat sosial, keberhasilan dan kebermanfaatan bagi seluruh umat manusia. Dengan motivasi ini, manusia membantu orang lain tanpa mengharaplan balasan, melihat orang lain sebagai serang teman bukan sebagai musuh dan kompetitor melainkan sebagai rekan kerja sama. Motivasi ini, membuat manusia mempertahankan sense of self atau kedirian mereka, Mereka tetap mempertahankan hal ini namun lebih tertuju kepada apa yang telah ia hasilkan untuk masyarakat, tidak hanya apa yang telah ia lakukan bagi diriya sendiri. Motivasi ini sangat bersifat sosial karena melibatkan orang lain dalam kesuksesan seorang manusia. Dalam film ini, MT juga memiliki motivasi untuk  sukses bersama orang lain. Hal ini dipengaruhi oleh pidato atau orasi golongan konservatif. Golongan konservatif ini sangat menekankan pada kebebasan dan kesejateraan orang banyak dan bertujuan memakmurkan sesama manusia agar mencapai kehidupan yang lebih baik bagi anggota keluarga masing-masing manusia. Bermula dari pidato dan orasi inilah timbul keinginannya untuk masuk ke parlemen dan sangat ingin membantu orang lain dalam hal mendapatkan kesejahteraan. Hal inilah yang memotivasi untuk sukses.
Pada film Iron Lady, Margareth Thatcher (MT), mempunyai kedua motivasi ini, yaitu baik motivasi untuk superior atau motivasi untuk sukses. Namun, dalam hal ini, motivasi untuk sukses bersama orang lain sebenarnya lebih dominan. Ia menekankan bahwa kepentingan rakyat dan kedaulatan negara adalah harga mati baginya. Hal ini bisa terlihat ketika ia
Berdasarkan konsep factionalism, menurut Adler, dari lahir manusia memilki tujuan hidup yang sama yaitu tujuan untuk menjadi sukses atau superior. Hal ini kemudian mengarahkan manusia membentuk style of life atau gaya hidup dengan caranya masing-masing. Gaya hidup yang dikembangkan sejak kecil inilah yang kemudian berkembang menjadi kepribadian manusia tersebut.
Manusia pada dasarnya mengembangkan minat terhadap lingkungan sosialnya karena manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan sosial, interaksi dengan manusia lain, dan saling depedensi antar manusia. Minat terhadap sosial ini pada awalnya dikembangkan oleh lingkungan keluarga, ayah atau Ibu. Setelah itu, barulah dikembangkan lewat lingkungan sosialnya. Hal ini kemudian menurut Adler, membuat manusia mengembangkan minat sosialnya baik di keluarga maupun lingkungan sosialnya. Minat sosial ini terbentuk secara alami dan semua manusia mempunyai potensi akan hal ini. Minat sosial ini juga mencakup dua hal yaitu minat sosial tinggi dan minat sosial rendah.
Minat sosial ini bisa berhubungan dengan sikap atau perspektif manusia terhadap inferioritas dirinya. Minat sosial yang tinggi ini bisa kita kaitkan dengan striving for success karena melibatkan banyak orang dan hubungan posisif dengan orang lain. Manusia menurut mereka tidak dapat berdiri sendiri karena mereka menyadari diri mereka masing-masing mempunyai inferioritas dan harus bekerja saling melengkapi kekurangan masing-masing. Orang yang memiliki motivasi yang tinggi dapat dikatakan mempunyai motivasi untuk sukses bersama orang lain. Berbeda dengan manusia yang punya minat sosial yang rendah. Minat sosial yang rendah bisa kita kaitkan dengan striving for superiority karena orang dengan minat sosial yang rendah akan memilki hubungan dan kontak sosial yang rendah juga terhadap orang lain. Orang ini lebih egoistik dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Mereka menganggap dirinya inferior dan hanya dirinya sendirilah yang dapat menolong dirinya sendiri. Hal ini lah yang membuat dia kemudian mempunyai minat sosial yang rendah.
            Pada dasarnya minat sosial ini berkembang dari keluarga dan kemudian berkembang hingga lingkungan sosialnya. Minat sosial ini juga meupakan indikator dari kesehatan dan kematangan psikologis. Orang yang memiliki minat sosial tinggi dapat diprediksi akan memiliki kesehatan psikologi yang baik karena mereka menjalin hubungan positif dengan orang lain dan berbagi manfaat tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk orang lain. Sebaliknya, orang yang memiliki minat sosial yang rendah akan memilki kesehatan psikologis yang tidak baik karena mereka hanya berkutat dengan stagnasi, kesendirian, dan tidak berbagi nilai yang positif dengan orang lain.
            Pada film Iron Lady, keluarganya sangat menganut nilai konservatif yang sangat menekankan bahwa masyarakat harus memiliki kebebasan dan kesejahtreraan. Nilai inilah yang mempengaruhi MT dalam bertindak baik di parlemen. Ia sangat mementingkan bahwa kesejahteraan dan kedaulatan rakyat sangat penting. Keluarganya dalam hal ini membantu MT dalam hal mengembangkan minat sosialnya. Keluarganya merupakan alat sosialisasi pertama MT dan kemudian nilai itu ia transmisikan dalam kehidupan sosialnya. Ini terlihat dalam berbagai keputusan MT dalam berbagai hal.

II.               REFLEKSI FILM
  1. PERAN WANITA dan HIDUP BERMASYARAKAT
Kaum wanita memang identik dengan kelemah-lembutan, harus dapat perlindungan dari laki-laki, dan secara fisik lemah. Hal inilah yang membuat stereotip wanita di masyarakat lebih sering dipandang di bawah laki-laki karena derajatnya yang dianggap rendah tersebut.
Wanita memang lebih kebanyakan bekerja melayani keluarga baik itu suami maupun anak-anak. Hal inilah yang membuat paradigma wanita sebagai ibu rumah tangga terus melekat pada para wanita. Wanita sejatinya tidak seinferioritas itu, namun pandangan masyarakat wanita sebagai makhluk yang lemah dan perlu mendapat perlindunganlah yang membuat paradigma tersebut tetap bertahan. Ini juga mempengaruhi sikap wanita dalam memilih pekerjaan apa yang akan ditekuninya nantinya. Nilai ini kemudian membuat wanita lebih memilih menjadi ibu rumah tangga dan identik dengan kesibukan mengurus keluarga dan menjaga harmonisasi di rumah(pada zaman dulu).
Peran wanita pada zaman dulu sangat dibatasi karena nilai ini. Para pria menganggap mereka tidak pantas melakukan pekerjaan di luar rumah dan pekerjaan yang dianggap berat. Hal ini sebenarnya membuat terjadi diskriminasi antara pria dan wanita. Bukan berarti karena wanita identik dengan segala hal yang bersifat halus dan ringan, mereka tidak bisa melakukan hal tersebut. Sebenarnya mereka juga mampu melakukan hal tersebut. Namun, kembali, karena adanya stereotip wanita sebagai makhluk lemah membuat hal ini kemuadian berkembang menjadi diskriminasi wanita dalam segala hal.
Diskriminasi wanita yang paling tampak dalam hal pekerjaan. Wanita harus bekerja di rumah, sedangkan pria keluar untuk mencari nafkah. Hal ini sudah merupakan bentuk diskriminasi terhadap wanita. Namun, seiring berlalunya dan bergantinya zaman, peran dan nilai ini perlahan bergeser.
            Peran wanita dalam dunia politik misalnya, peran wanita pada zaman sekarang sebenarnya sudah mulai terlihat karena sudah adanya proporsi wanita di parlemen yang cukup banyak. Wanita yang dianggap hanya pantas bekerja di rumah dan mengurus anak sebenarnya sudah menjadi dan menjelma menjadi sosok yang mulai disegani. Di film Iron Lady, memang belum terihat peran wanita dalam jumlah yang banyak karena hanya MT saja yang dapat melakukannya dan meruntuhkan tembok pemisah antara pria dan wanita.
            MT berhasil berdiri sejajar dengan para pria sebagai anggota parlemen pada awalnya karena ia sangat ingin membuktikan bahwa dirinya bisa dan pantas untuk duduk di sana bahkan memimpin negara Inggris. Hal ini kemudian menjadi motivasinya untuk menjadi wanita pertama yang menjadi pemimpin negara Inggris. Pada awalnya ia hanya ingin member tekanan kepada partai oposisi dan tidak berniat maju namun pada akhirnya berkat kegigihan dan karismanya iia berhasil maju dan terilih menjadi perdana menteri Inggris.
            MT melalui keputusannya membuktikan bahwa ia bisa melakukan apa yang pria lakukan. Ia bisa memimpin negara, melakukan kunjungan yang lama dan melelahkan, membangun kekuatan melalui partainya, dan melakukan kampanye yang menurut saya benar-benar melelahkan dan butuh pengorbanan yang lebih.
            MT tidak hanya berhasil menjadi perdana menteri, tapi ia juga cukup baik dalam mengurus keluarganya walaupun tidak sebaik apa yang ibu rumah tangga lakukan terhadap keluarganya. Ia bisa menjalankan peran ganda sebagai pemimpin negara dan mengurus keluarganya. Hal ini sebenarnya juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan moral dari suaminya.
            Menjadi perdana menteri merupaka puncak prestasi dalam hidupnya. Hal ini membuktikan bahwa kaum wanita tidak hanya identik dengan kelemahan, dan butuh perlindungan tapi mereka juga bisa melakukan hal-hal yang luar biasa dan dapat mensejajarkan dirinya dengan kaum pria. Hal ini kemudian menjadi penting karena selama ini wanita selalu berada di bawah pria karena dianggap sebagai makhluk  yang inferior.
            Paradigma wanita zaman sekarang sudah berubah, dan bahkan melalui film ini tentu kita ingat dengan kejadian yang hamper serupa dengan yang terjadi di neara kita bahwa seorang wanita pernah memimpin negara Indonesia ini. Tidak lain adalah mantan presiden Megawati Soekarno Putri. Pemilihannya pun sama dengan halnya dengan negara Inggris yaitu melalui voting anggota parlemen. Padahal sebenarnya negara kita ini mempunyai mekanisme pemilihan presiden secara demkratis, namun karena presiden sebelumnya mundur jadilah ia dipilih melalui parlemen sebagai presiden. Ini merupakan tonggak sejarah yang sama bagi Indonesia.
            Megawati dapat membuktikan kaum wanita juga bisa. Ini bisa membaut para wanita percaya diri bahwa tidak selamanya wanita di bawah ketiak laki-laki. Mereka juga bisa mengangkat “besi”(besi dalam hal ini bermakna konotatif) seperti laki-laki lakukan. Wanita mempunyai sumbangsih yang juga penting dalam kehidupan.
Hal ini juga terjadi di negara Fillipina yang lebih dahulu menjadikan Imelda Marcos (istri mantan Presiden sebelumnya, yaitu Ferdinand Marcos) sebagai presiden wanita pertama di negara tersebut. Ia menggantikan suaminya menjadi presiden. Walaupun dalam berbagai masalah dan intrik di Fillipina, ia tetap menjadi sejarah bahwa wanita dapat menjadi bagian yang penting.
Dalam film ini kesamaan antara Megawati dan adalah MT juga dipilih oleh anggota parlemen karena sistem pemilihan perdana menteri di Inggris melalui mekanisme anggota parlemen. Sedangkan kesamaan MT dengan Imelda adalah menjadi pemimpin negara wanita pertama di negaranya masing-masing. Hal ini membuktikan bahwa paradigma itu perlahan mulai bergeser dan perempuan sudah mulai mendapatkan tempatnya dan diakui secara global perannya dalam masyarakat dan negara.
            Pada zaman sekarang sumbangsih ini sering diistilahkan dengan emansipasi. Emansipasi wanita beragam macamnya dalam kehidupan ini. Mereka tidak lagi berupa makhluk statis, tapi mereka telah menjadi sesuatu yang dinamin karena pergeseran dan protes selama ini. Protes terhadap maskulinitas pria juga membuat peranan penting dalam pergeseran nilai ini.
            Wanita tidak hanya berguna bagi keluargnya, tapi jga bagi masyarakat dan negara. Wanita tidak hanya menjadi pelengkap, mereka juga menjadi ptongan puzzle yang menentukan jalannya negara karena tanpa wanita tidak akan terdidik seorang laki-laki dengan kelemah-lembuta. Wanita sudah menjadi bagian dari tonggak sejarah segala aspek kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
Film Iron Lady (2011)
Feist, J. Feist, G. J. (2008). Theories of Personality: 7th Edition. United States: McGraw Hill Primis Online