Kamis, 31 Juli 2014

Cermin

*terinspirasi dari sebuah cermin pecah
Kata kau singgasana, kata-ku itu penjara
Geram dan gertak dilihat, aku terpaku
Sudut-sudut kaca, kamuflase, tak bisa dilihat
Segi-segi jujur sendiri, ku tikam dalam dua dimensi beda
Nafas-ku sudah mulai memburu cepat
Petisi pribadi, di balik pecah, ada selipan bisu
Gila! Ku pikir sejenak, sejentik jari menghantam saraf wajah
Kornea mata, koneksi neuron-ku tak stabil
Merangkak saja, sudah tak pikir bisa
Tetes peluhku tak sadari, mulai pandang sisi pecah lain
Pecah! Ya! Aku pecah! Ketika, pandang singgasana balik sana
Riasan palsu, muka-muka gusar, tampak samar
Kuseret sedikit langkah, jelas! Gumam-ku jelas
Langkah kuseret (lagi) ke singgasana semu
Penjara-penjara klise di sana