Kamis, 31 Juli 2014

Katup Lara

*terinspirasi dari lara
Relung-relung tutur, semilir harap
Ku hujam jejak, dalam dinding dusta
Pekik-ku tak didengar lagi, sayup-sayup dalam lara
Titik berbaju fantasi, gelimang di balik jendela sirna
Nadi-ku bergetar di sela darah, mengamuk
Diam saja, reduksi-ku tak pelak
Ku lanjar lara seperti penggalah
Rasakan pribadi, gusar-ku menikam
Teriak insan tak lagi ku acuh
Lemah dalam garis-garis semu
Bulu kuduk-ku menunjuk malu
Pada gusarnya denah-denah pandang-ku
Lebih saja, warta-ku pada hujan
Mereka hina, dalam lara, tak mendengar pekik
Ah, aku hanya ber-lara, sederhana dalam apa
Hanya pujangga
Depok, 25 Mei 2014, di sudut bilik nelangsa ketika lembayung