Kamis, 31 Juli 2014

Gerbong dan Lara

*terinspirasi dari duduk di sudut sendiri gerbong
Langkah lalang, sepatu kusam, berteman saja dengan mereka
Terali angkuh, mengusap peluh hilir mudik
Ah, sekujur raga bertemu, ya, mereka menyambut!
Hawa-hawa jengah, titik nadir, aku heran
Poros-poros, sirine lantang, akrab dengan-ku
Atap-atap mekanik, besi magnetik, aku melirik
Kursi ujung gerbong, duduk termenung, lepas sendiri
Ah, aku terbiasa, hilir langkah insan
Ya, imajinasi bermain, fiksi, aku tergugah
Ah, lorong-lorong besi, aku menarik sepi ke sisi
Nelangsa, gerbong-gerbong nelangsa
Tak tahu ke mana, aku biasa
image