Kamis, 31 Juli 2014

Retak Kemala

*terinspirasi dari mereka yang tegar
Kata-ku malaikat, kata-mu iblis
Ah, kontradiksi kita
Kata-ku musang, kau balas harimau
Ah, antonim wajar
Tahukah engkau, asal kemala?
Kata-mu ‘aku sederhana, hanya dari entah’
Ibarat kemala, engkau dalam keras
Dalam teguh, tak goyah
Hanya lemah-ku dalam tegar sikap-mu
Ku tanya kembali ‘engkau sudah berdiri kokoh?’
'Aku dalam lelah-ku' jawab-mu
Dalam lelah, ada ronta pedih-mu
Sukma-mu letih, raga-mu tidak
Bak kemala retak, dari dimensi beda
Aku wajar, engkau tegar
Dalam teguh-mu, aku berbinar
Dalam kesalutan sangat
image
Depok, 29 Mei 2014, dalam hipokampus mengingat kemala