Makalah Analisis Legally Blonde
Ringkasan
cerita:
Elle Woods, seorang
gadis berambut pirang yang modis dan terkenal akan prestasinya pada
kontes-kontes kecantikan menerima kabar mengejutkan dari pacarnya, Warner. Ia
memutuskan Elle dengan alasan akan fokus dalam kegiatan perkuliahan di Fakultas
Hukum Universitas Harvard dan akan segera menjadi senator pada usia 30 tahun.
Hal yang menyakitkan adalah ketika Warner berkata: “If I’m going be a senator,
well I need to marry a Jackie, not Marilyn.” yang berarti bahwa wanita berambut
pirang tidak akan pantas dinikahi oleh lelaki yang akan menjadi senator kelak.
Elle sangat kecewa, karena itu berarti ia dianggap tidak layak untuk menjadi
pendamping Warner, hanya karena ia mencintai dirinya sebagai wanita berambut
pirang dan fokusnya terhadap penampilan yang besar. Patah hati, Elle memutuskan
untuk merebut kembali hati mantan kekasihnya dengan berusaha untuk menjadi
wanita yang diidamkannya, yakni wanita berlatar belakang hukum dengan masa
depan cerah sebagai seorang pengacara. Berikut adalah analisa kisah Elle Woods
dalam mencapai impiannya dilihat dari faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
prestasi akademis individu, antara lain keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Sekolah:
1.
Para pengajar di tempat Elle menuntut
ilmu
a. Wanita
pemberi informasi tentang Harvard School
Wanita yang
diajaknya berdiskusi mengenai keinginannya untuk masuk ke Harvard Law School
memberinya pertimbangan mengenai pilihannya masuk top three school tersebut
tidak sesuai dengan jurusan yang ditempuh sebelumnya yakni fashion
merchandising. Akan tetapi, wanita ini tetap memfasilitasi Elle dengan
memberikan informasi mengenai apa saja persyaratan menjadi mahasiswi Harvard
berupa memperoleh rekomendasi baik dari professor, esai melamar sebagai
mahasiswi, dan memperoleh skor minimal 175 pada LSATs. Sebagai penyedia
informasi, wanita ini berkontribusi kepada Elle sehingga Elle menjadi tahu apa
saja yang harus dia persiapkan khususnya dalam menghadapi tes LSATs yang membutuhkan
banyak hal yang harus dia pelajari dalam memperoleh target minimal skor. Dalam
film ini, tidak diberitahukan dengan jelas berperan sebagai siapakah wanita
tersebut.
b. Para
professor yang menyeleksi mahasiswa baru Harvard angkatan 2004
Mereka memberikan kesempatan kepada
Elle untuk menjadi mahasiswi Harvard Law School angkatan 2004 setelah
memeprtimbangkan informasi-informasi yang mereka miliki mengenai Elle.
c. Professor
·
Ketika memberikan kuliah, professor
tergolong aktif menstimulasi interaksi dalam bentuk tanya jawab dengan para
mahasiswa di kelasnya. Ini dapat dilihat dari beberapa kali professor memberi
pertanyaan-pertanyaan, mempersilahkan mahasiswanya menjawab, dan memberikan
kesempatan langsung pada mahasiswa tertentu untuk menjawab pertanyaannya
meskipun mereka yang dipilih belum mengajukan diri untuk menjawab. Apa yang
dilakukan professor ini sesuai dengan student-centered-learning
dimana pelajar yang dituntut lebih aktif dan siap dalam proses pembelajaran
sehingga mereka dianggap siap mengikuti kuliah.
·
Ekspektasi professor kepada para
mahasiswanya dapat dilihat dari percakapan “Now, I
assume all of you have read pages 1-48 and are now well-versed in subject
matter jurisdiction.”. Artinya, professor percaya bahwa para mahasiswa yang
beradadi kelasnya sudah membaca terlebih dahulu materi yang akan dibahas dalam
kuliah tersebut sebelum kuliah tersebut berlangsung sehingga dia dapat mengajukan
beberapa pertanyaan terkait materi kuliah hari tersebut kepada para
mahasiswanya. Pengaruhnya kepada mahasiswa
adalah mahasiswa memperoleh conditioning effect yakni (cek buku psibel) bahwa
profesornya mengharapkan karakteristik performa tertentu yang mereka tampilkan
ketika hadir mengikuti kuliah di kelasnya. Dalam kasus ini kesiapan mahasiswa
dalam menguasai materi kuliah bukan lagi dipandang sebagai tugas dari dosen,
melainkan sebagai kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap peserta kelas,
dengan kata lain tidak menguasai materi akan dipandang sebagai hal yang aneh.
·
“I recommend knowing before speaking”
Berdasarkan apa
yang dikatakan professor ini, dia berusaha memotivasi para mahasiswanya bahwa
sebelum mereka mengutarakan apa yang akan mereka katakan agar sebelumnya mereka
sudah memiliki prior knowledge berdasarkan
teori yang ada dan paham dengan itu. Implikasinya ketika mereka memberikan
pendapat terhadap apa yang ditanyakan professor, mereka memiliki skema berpikir
sehingga punya dasar pengetahuan mengenai apa yang disampaikan, kontennya bukan
hanya sekadar opini. Usaha professor ini memiliki dampak positif agar para mahasiswa
menjadi lebih aware dengan apa yang
akan mereka sampaikan dalam konteks akademik ketika kuliah.
·
Memberikan dia reinforce secara asertif
ketika pertemuan pertama kuliah dengan cara berdialog dengan Vivian Kensington
sebagai berikut:
Professor:
“Do you think it's acceptable that Ms. Woods is not prepared?”
Vivian:
“I don't.”
Professor:
“Would you support my decision to ask her to leave class and to return only
when she is prepared?”
Vivian:
“Absolutely.”
Professor:
“Now, Ms. Kensington...”
Berdasarkan
dialog ini, diketahui bahwa professor
menghimbau kepada para mahasiswanya ketika mengikuti kuliahnya agar telah
mempersiapkan diri dalam hal pengetahuan tentang materi yang akan dibahas,
tetapi juga atensi para mahasiswanya terhadapnya sebagai fasilitator kegiatan
perkuliahan yang akan mereka lalui bersama-sama. Atensi menjadi elemen penting
dalam proses pengolahan informasi (information
processing) sebagai jalur tahapan encode
informasi di otak (Santrock, 2011).
·
Memberi motivasi kepada Elle saat bertemu
di salon dengan berkata “If you`re going to let one stupid pick ruin your life.
You`re not the girl I thought you were”. Apa yang dikatakan oleh professornya
ini membuat Elle bangkit dan tetap melanjutkan berkontribusi dalam penyelesaian
kasus Mrs. Windham secara mandiri menjadi pengacara Mrs. Windham menggantikan Professor
Callahan.
d. Professor
Callahan
·
Seperti professor sebelumnya, professor
ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk berbicara di kelasnya.
Terbukti dari beberapa kutipan percakapan di kuliah pertama berikut:
Professor: “Ms. Woods...Would you
rather have a client who committed a crime...”
Professor: “Ms. Kensington, which
would you prefer?”
·
“I should warn you that in addition to
compete in against each other for the top grade in this class, you will also be
competing for one of my firm's highly coveted four internship spots next year
where you will get to assist on actual cases.” said Professor Callahan.
Dari perkataan
professor, dia memotivasi mahasiswanya dengan memberikan reinforce positif
berupa keterlibatan mahasiswa dengan nilai-nilai terbaik di kelasnya untuk
bergabung dengan law firmnya menangani kasus-kasus di pengadilan. Reinforce in
diberikan ketika para mahasiswanya mampu meraih area top grade dalam distribusi normal nilai-nilai mahasiswa di
kelasnya. Harapnnya, para mahasiswanya menjadi semakin terpacu untuk memberikan
performa optimalnya dalam kegiatan perkuliahan mata kuliah dia yang secara
tidak langsung juga memotivasi mahasiswa untuk paham dengan mata kuliah yang
diajarkan demi meraih nilai terbaik. Oleh karena Elle berhasil menampilkan
performa terbaiknya, dia terpilih sebagai salah satu dari 6 mahasiswa Harvard
Law School lainnya untuk menangani kasus Mrs. Windham.
·
Harashment
yang dilakukan Professor ketika berdiskusi dengan Elle di ruangannya pada
periode mereka masih menangani kasus menjadi reinforcement negatif bagi Elle sehingga dia sempat mengambil keputusan
berhenti sebagai mahasiswi hukum Harvard.
·
Ketika professor Callahan menolak menjadi
supervisor Elle saat dia dipercaya Windham untuk menjadi pengacaranya dalam
sidang menjadi tantangan bagi Elle untuk memberikan performa terbaiknya sebagai
pengacara dalam pengalaman pertamanya menangani kasus pengadilan.
2.
Peer Elle
a. Asrama
high school
Sebelumnya, di
SMA, Elle adalah presiden dari Asrama Delta Nu, dimana gadis-gadis cantik yang
hampir semuanya berambut pirang dan sangat memperhatikan penampilan tinggal. Ia
juga berprestasi tampil sebagai Homecoming Queen. Teman-temannya di asrama juga
banyak yang memiliki minat yang sama dengan Elle, yaitu fashion, dan
mempercantik diri.
Dua teman dekat
Elle di SMA yaitu Margot dan Serena juga heran dan bertanya-tanya mengapa Elle
ingin masuk ke sekolah hukum. Elle mengatakan alasannya adalah ia ingin
mendapatkan kembali mantan kasihnya, sehingga ia harus membuatnya terkesan
dengan cara masuk sekolah hukum. Teman-temannya memang sempat meragukannya di
awal, namun pada akhirnya tetap mendukung usaha Elle hingga akhirnya bisa masuk
sekolah Hukum Harvard.
Teman-teman juga
mensupport Elle untuk bangkit dari
kesedihan dengan mengajaknya ke salon. Mereka juga mendukung pilihan Elle untuk
berusaha belajar giat menghadapi tes LSATs dan membuat video profil diri untuk merekomendasikan
dirinya agar diterima oleh para professor di Harvard. Mereka juga mendukung
Elle dengan hadir di sidang yang ditangani Elle.
b. Harvard
University
Emmitt
1. Memberikan
pengertian mengapa para dosen aktif bertanya kepada mahasiswanya bahwa itu
merupakan penerapan dari metode Sokrates.
2. Memberikan
kiat-kiat menampilkan performa terbaik di setiap kelas. Terbukti dari percakapan
berikut:
Emmitt: “Don't worry, it gets
better. Who else do you have? “
Elle: “I have Callahan, Royalton,
and Levinthal.”
Emmitt: “Let's see, speak up in
Callahan's class. He really likes people that are opinionated. And in
Royalton's class, try to get a seat in the back. He spits when he talks about
products liability.And for Levinthal, make sure you read the footnotes. That's
where she gets a lot of his exam questions.”
Berdasarkan apa yang dikatakan oleh
Emmitt, Elle menjadi lebih bersemangat menghadapi kelas-kelas selanjutnya di
Harvard Law School.
3. Dalam
perjalanan setelah mewawancarai Mrs Windham V. di salon and spa, Emmett
mengatakan bahwa
”Being
a blonde is actually a pretty powerfull thing you hold more cards than you
think you do i personally would like to see you take that power and channel it
to a greater good”. Ini menaikkan self-esteem Elle bahwa meskipun blonde, dia mampu menangani kasus
yang sedang mereka hadapi.
4. Menjadi
supervisor dan memberi support pada Elle saat menjadi pengacara Mrs. Windham pada
sidangnya. Terlihat dari kata “Go ahead” yang
diucapkan oleh Emmitt ketika Elle merasa ragu melanjutkan pertanyaan
yang dia ajukan ke Miss Windham ketika sidang. Ini menjadi reinforce positif
bagi Elle untuk lebih percaya diri melanjutkan pertanyaan yang dia ajukan.
Vivian
Kensinngton
Dalam
film, keberadaan Vivian dipandang sebagi rival dari Elle. Rivalitas ini
sebenarnya dipengaruhi persaingan untuk mendapatkan Warner, mantan pacar Elle.
Keyakinan warner tentang pentingnya memiliki pasangan yang pintar menjadi
faktor yang mendorong Elle berusaha menyaingi kepintaran dari Vivian. Pengaruh
rivalitas ini memotivasi Elle untuk berusaha giat belajar dan paham dengan
materi-materi kuliah, usaha kerasnya terlihat dari apa yang ditayangkan di film
mulai dari membaca setumpuk buku di perpustakaan hingga membaca ketika
memperoleh treatment di salon.
3.
Kekasih Elle sebelum menjadi mahasiswi
Harvard (Warner)
Warner
menjadi motivator nomor satu Elle dalam film ini hingga Elle manjadi mahasiswi
Harvard Law School dan memperoleh pengalaman-pengalaman berharga hingga
menunjukkan performa terbaiknya sebagai mahasiswi Harvard Law School. Salah
satu prestasinya adalah dia terpilih sebagai mahasiswa yang bersama Profesor
Callahan menangani kasus Mrs. Windham dan Graduation Speech Student saat acara
wisuda angkatan 2004 mahasiswa Harvard Law School. Keinginan Elle agar Warner
menerimanya kembali menjadi kekasihnya dan pantas untuk dilamar sebagai
tunangannya menjadi impian Elle yang membuatnya berusaha keras mewujudkan
impiannya itu. Dia juga membangkitkan motivasi intrinsik dalam diri Elle, di
mana Elle berusaha untuk mencapai kriteria harapan kekasih Warner agar bisa kembali
mendapatkan cinta Warner.
4.
Faktor lingkungan fisik
a.
Faktor
lingkungan Universitas Harvard cukup berpengaruh khususnya dalam mendukung
proses belajar mahasiswa. Keberadaan fasilitas dalam perpustakaan yang
mendukung seperti buku sebagai literature pendukung. Faktor lain seperti bentuk
ruang kelas yang baik serta jumlah mahasiswa yang dalam ruang kelas mendukung
agar proses pembelajaran efektif. Fasilitas lain seperti ketersediaan ruang
bebas seperti lapangan serta taman juga mendukung penciptaan lingkungan sosial
yang baik dalam universitas.
b.
Faktor
ketersediaan serta kebutuhan akan fasilitas pendukung belajar juga penting.
Dalam scene awal Elle masuk dalam dunia kuliah, terlihat perbedaan kesiapan
yang cukup nyata antara Elle dengan mahasiswa lain. Perbedaan kesiapan ini
terlihat dari sarana pendukung seperti ketersediaan laptop dan buku materi
kuliah. Fakto dipandang penting khususnya terhadap kesuksesan kuliah tercermin
pada scene lain dalam film dimana Elle akhirnya membeli laptop serta berusaha
meminjam (atau membeli) buku untuk menunjang kuliahnya.
Masyarakat
1.
Penyusun
Massachusetts Supreme Judicial Court
“A law student may appear on behalf of a defendant in
criminal proceedings”. Artinya, penyusunnya memberikan kesempatan bagi
mahasiswa hukum untuk terlibat aktif dalam sidang pengadilan kasus tertentu
atas permintaan tersangka untuk menjadi kuasa hukumnya.
2.
Amerika
Serikat adalah negara liberal dengan berbagai budaya yang berkembang di
dalamnya. Masyarakat Amerika Serikat banyak yang beranggapan bahwa wanita
berambut pirang itu hanya peduli dengan penampilan fisiknya, meremehkan
pendidikan, dan cenderung memiliki tingkat inteligensi rendah. Seperti
digambarkan pada film ini, kondisi lingkungan teman-teman di SMA Elle
menunjukkan bahwa asramanya yang penuh dengan gadis-gadis pirang cenderung
tidak menampilkan motivasi untuk belajar. Berkat Elle, ia menunjukkan prestasi
akademis sehingga dapat disimpulkan film ini bertujuan untuk meruntuhkan
stereotype masyarakat bahwa wanita pirang juga bisa berprestasi.
3.
Budaya
civitas akademika Harvard
Harvard memiliki suatu budaya seleksi yang sangat
ketat sehingga meskipun berprinsip bahwa terkadang diperlukan juga sesuatu yang
berbeda akan tetapi hampir selalu penerimaan mahasiswa dilakukan dengan seleksi
dengan kategori yang sama sehingga siswa yang terpilih untuk masuk ke Harvard
cenderung untuk memiliki ciri khas yang sama seperti orang yang pintar, rajin,
dan kutu buku.
4.
Status
sosial ekonomi keluarga Elle
Elle berasal dari status sosial ekonomi keluarganya
berada di atas dan tidak perlu
mengkhawatirkan mengenai masalah keuangan sehingga memungkinkan ia untuk
mendaftar di universitas manapun yang ia mau. Karena status sosial ekonomi
keluarganya yang tinggi pula, keluarganya merasa anaknya tidak perlu untuk
bersusah payah melanjutkan kuliah di fakultas hukum Harvard melainkan
bersenang- senang saja sebagai seorang model.
5.
Media
Massa
Sewaktu Elle diputusi oleh pacarnya, ia merasa sangat
terpuruk akan tetapi hal itu berubah ketika ia diajak temannya ke salon dan ia
membaca sebuah majalah. Di majalah itu berisikan berita tentang seorang
mahasiswi junior dari Yale yang bertunangan dengan kakak mantan pacarnya. Hal
ini menyebabkan ia berpikir bahwa pendidikan yang ia akan tempuh nantinya
penting bagi kriteria pemilihan pasangan yang akan dilakukan oleh mantannya
tersebut.
6.
Streotipi
cara berpakaian dan penampilan
Semua orang yang melihat Elle cenderung berpikiran
bahwa ia merupakan seseorang dengan paras yang cantik dan tubuh yang bagus dan hanya cocok jadi model. Padahal mereka
tidak tahu bahwa sebenarnya Elle juga memiliki kemampuan untuk masuk ke sekolah
hukum Harvard dan menjadi seorang pengacara apabila ia berusaha dengan
maksimal.
Keluarga
1. Ekspektasi
orang tua Elle: Mereka memiliki ekspektasi bahwa Elle akan memiliki karir bagus
di fashion merchandising yang telah dipelajari sebelumnya. Apalagi Elle memperoleh
indeks prestasi GPA 4.00. Ketika Elle mengutarakan bahwa dia ingin melanjutkan
ke Harvard Law School, mereka meragukan pilihan Elle, karena selain Elle telah
mendapatkan prestasi di bidang fashion merchandising, mereka juga memiliki
stereotip tentang orang-orang yang berkecimpung di bidang hukum (membosankan,
serius, dsb). Akan tetapi, mereka tidak melarang Elle untuk mencoba masuk ke
sekolah hukum.
2.
Status
Ekonomi Keluarga
Elle memiliki keluarga yang kaya sehingga bisa
memfasilitasi Elle untuk menempuh pendidikan di Harvad Law School dari segi
akomodasi pendidikan dan biaya hidup Elle di sana.
3.
Sejauh
apa yang ditayangkan dalam film, diketahui bahwa Elle adalah anak tunggal
sehingga orang tuanya memiliki kesempatan lebih dalam memberi perhatian untuk
perkembangan terbaik bagi Elle.
4.
Stereotip
mahasiswa dan profesi di bidang hukum oleh ayah Elle
Ayah Elle menganggap bahwa sekolah hukum merupakan
sebuah sekolah yang hanya diperuntukan untuk orang yang membosankan, jelek dan
serius sehingga ia tidak menginginkan anaknya masuk ke sana karena anaknya
tidak termasuk ke kategori tersebut.