Senin, 07 Maret 2011

Pragmatisme on My Mind

Pragmatisme on My Mind


Pikiranku memang lebih pragmatis dari biasanya. Aku menanyakan sebenarnya bermanfaatkah belajar F*lsaf*t Manusia? Ditilik dari segi isi, hanya membuat saya bingung. Banyak teori yang bertentangan dengan hal yang aku yakini benar. Memang terkesan agak mensubjektif, namun aku tetap mencoba menilik dari sisi objektifnya. Manusia. Manusia sebenarnya untuk apa dilahirkan ke muka bumi ini kalau tidak untuk beribadah kepada Tuhan? Banyak manusia berpikir mereka adalah makhluk yang bebas, namun manusia tetaplah manusia. Mereka tetaplah makhluk lemah yang memang diciptakan inferior oleh Tuhan. Tuhanlah yang superior. Begitu banyak yang mencoba hidup tanpa Tuhan, tetapi apakah efektif dan berhasil? Tidak saya rasa. Dan sangat bertentangan dengan kodrat manusia yang memang diciptakan sebagaimana adanya. Telah banyak contoh manusia yang mencoba hal tersebut, lalu tujuan mereka yang tanpa Tuhan di bumi ini apa? Apakah mereka tercipta begitu saja tanpa sesuatu yg jelas? Saya rasa Tuhan tidak lalai sedikit pun dengan segala penciptaan di “ardhi(bumi)” ini. Mereka harus taat dalam aturan yang dibuat oleh Tuhan melalui kitab suci. Dalam Al-Qur’an, tertulis “Tidaklah kami ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada manusia. Nah, hal yang saya yakini benar ini salah satunya bertentangan dengan materi mata kuliah ini. Sebenarnya pengaplikasian bentuk ibadah dalam diri manusia sangat banyak. Tersenyum saja adalah ibadah. Ibadah sendiri selalu mengandung pengertian yang baik dalam aplikasinya sehari-hari di kehidupan kita. Ibadah dilakukan sesuai perintah Tuhan tersebut. Menghargai penciptaan Tuhan yang lain juga ibadah. Menyoal penciptaan, saya masih ambigu dan tidak percaya teori evolusi yang’ menyangkut dengan mata kuliah ini. Evolusi yang dirumuskan dan dicetuskan oleh Darwinisme sangat bertentangan dengan esensi penciptaan manusia dalam Al-Qur’an. Manusia diciptakan dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah, segumpal daging, dan jadilah manusia seperti yang disebutkan surat Al-Al-Alaq.