Kamis, 01 November 2012

Sedikit Ulasan dan Analisis SDM dan Ketenagakerjaan


ANALISIS KASUS SDM
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER PSI. SDM (PSIKO UI)


PRODUSEN RIM(RESEARCH IN MOTION) ATAU BLACKBERRY PECAT 2000 KARYAWAN
  
oleh : 
AtikahHaris Indra Susila, M. Fajri, Ria Anggraeni, Syahrieal Amri Hadi

BAB 1
PENDAHULUAN


Latra Belakang
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi meminta perusahaan-perusahaan agar memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kualitas Sumber daya manusia (SDM) dan keterampilan pekerja. Hal tersebut bisa dilakukan melalui pelatihan-pelatihan kerja yang diadakan di unit traning center masing-masing perusahaan ataupun bekerja sama dengan balai-balai latihan kerja (BLK) milik pemerintah. “Pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan agar meningkatkan kualitas SDM pada pekerjanya. Peningkatan keterampilan kerja yang dimiliki pekerja akan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan, kata Menakertans Muhaimin Iskandar usai meninjau pusat pelatihan persiapan ASEAN Skills Competition (ASC) IX Tahun 2012 di PT Panasonic Gobel Indonesia di Jakarta dan BBPLKLN Cevest Bekasi pada Kamis (18/10) (http://www.depnakertrans.go.id).  Hal ini terbukti, dalam artikel yang membahas tentang Produsen Blackberry, Research In Motion (RIM), berencana memangkas sekitar 11 persen jumlah tenaga kerjanya yaitu sebesar 2000 karyawan. Pemotongan karyawan tersebut memiliki tujuan utama yaitu mempertahankan perusahaan akibat persaingan inovatif dari produknya (www.kompas.com).

Selain itu mereka berharap, eksekutif senior  yang telah mengabdi selama 12 tahun itu tidak akan segera pensiun, agar dapat membantu posisi perusahaan yang makin terpuruk dan posisi perusahaan pembuat Blackberry itu makin terancam (www.Liputan6.com), ini menunjukkan bahwa kurangnya tenaga ahli dapat membuat perusahaan terpuruk. Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui apa yang menjadi pertimbangan suatu perusahaan dalam mengatasi persaingan. Siapa yang paling berperan dalam mengatasi masalah persaingan. Bagaimana cara atau usaha yang dilakukan dalam mempertahankan perusahaan. Selain itu yang paling utama pertimbangan apa yang dilakukan dalam melakukan pemotongan karyawan.
Kasus pemecatan pegawai di sebuah perusahaan memilki tren positif pada saat ini, yang berarti bahwa pemecatan sering dilakukan sebuah perusahaan demi tujuan tertentu, misalnya pengefisienan biaya dan expenditure perusahaan. Sebuah perusahaan dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan keadaan ekonomi yang dapat berdampak pada pengurangan jumlah pangsa pasar dari produknya. Persaingan dan perkembangan teknologi membuat sebuah perusahaan tidak bisa berpikir untuk menjalankan bisnis sekedar sebagai mana biasanya. Perubahan yang berkelanjutan menjadi mutlak perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat menyesuaikan diri dengan dunia persaingan yang terus berubah. Jika tidak dapat melakukan perubahan atau inovasi maka organisasi bisnis tersebut menjadi menua dan kurang memiliki daya saing yang besar untuk melakukan pertahanan pangsa pasarnya atau melakukan perluasan pangsa pasar sehingga tidak mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kemerosotan yang dialami raksasa bisnis smartphone BlackBerry yang pernah menguasai pangsa pasar ponsel pintar merupakan sebuah fenomena yang mengejutkan dan menarik perhatian bagi sebagian penikmat gadget. Iklim bisnis dalam bidang ponsel yang sangat kompetitif membuat RIM (Research In Motion) sebagai perusahaan pemegang merek dagang BlackBerry tidak berdaya menghadapi serangan inovasi teknologi dari pesaing bisnisnya seperti Google, Samsung, dan Apple. Sebagian penikmat gadget lebih tertarik dengan fitur yang ditawarkan oleh pesaing RIM karena dianggap lebih memberikan kebebasan untuk menggeksplorasi ponselnya dengan berbagai macam aplikasi yang memiliki banyak kegunaan serta dapat diunduh gratis melalui google play.
Perusahaan asal Kanada ini bukanlah perusahaan pertama yang mengalami nasib buruk di dalam dunia bisnis ponsel. Sebelumnya sudah ada Nokia yang mengalami nasib yang hampir serupa dengan RIM. Nokia mengalami perosotan pangsa pasar yang sangat besar karena gagal bersaing dengan BlackBerry yang memiliki fasilitas unggulan yaitu BlackBerry Messanger. Dapat dikatakan sejarah berulang kembali bahwa kesuksesan yang sudah dicapai tidak dapat menjamin kesuksesan selanjutnya. Oleh karena itu kerja keras, strategi dan inovasi yang berkelanjutan dari sebuah perusahaan merupakan hal yang wajib dilakukan.
Pengurangan tenaga kerja merupakan langkah yang biasa diambil bagi sebagian perusahaan untuk menyeimbangkan neraca keuangannya. Ketika pangsa pasar berkurang dan berdampak pada menurunnya pendapatan membuat perusahaan harus mengurangi pengeluaran termasuk untuk gaji karyawannya. Pengurangan tenaga kerja merupakan hal yang dapat membuat kondisi keuangan perusahaan menjadi lebih baik. Namun, penyelesaian tidak berhenti di titik pengurangan jumlah karyawan, melainkan perlu adanya rencana perbaikan yang menyeluruh untuk membangkitkan perusahaan sehingga dapat memiliki daya saing kembali dengan para pesaing lainnya di pasar. Tujuannya tidak lain adalah untuk memenangkan hati konsumen. Perlu adanya komitmen untuk memperbaiki secara menyeluruh dan kegigihan yang tinggi dari para eksekutif RIM untuk mengatasi krisis yang sedang dialami. Memilih untuk fight dibanding flight merupakan modal awal yang harus dimiliki oleh para pemimpin perusahaan RIM.
Keadaan yang dialami oleh RIM hendaknya menjadi pelajaran bagi perusahaan lainnya agar tidak berpuas diri ketika berada di puncak kesuksesan. Pengurangan karyawan dapat menjadi masalah bagi sebagian karyawan yang dikeluarkan. Hal itu berkaitan dengan bagaimana masa depan mereka dikemudian hari. Perlunya perlakuan yang baik kepada karyawan yang diberhentikan merupakan hal yang penting dalam sudut pandang sumber daya manusia. Tujuannya untuk tetap menjaga nama baik perusahaan dan kepercayaaan konsumen di tengah krisis yang menerpa perusahan tersebut. Begitu fenomenalnya kasus kebangkrutan RIM ini membuat penulis tertarik untuk membahas kasus ini dan menganalisisnya penyebab dan mengatasi masalah tersebut.  Adapun masalah yang penulis temukan yaitu persaingan, kurang kompetitif, produk tidak inovatif, adanya perubahan direksi, adanya orang berkompeten yang harus pensiun sehingga masalah-masalah ini merembet kepada pengurangan karyawan.
Kasus ini dibahas terkait dengan bagaimana suatu perusahaan dapat bertahan dengan kondisi yang terpuruk. Hal ini juga terkait dengan karyawan-karyawan yang bekerja pada perusahaan yang sedang mengalami krisis. Dengan kondisi tersebut, perusahaan perlu membuat suatu solusi yang tepat dalam menangani tantangan dalam pangsa pasar. Solusinya tentu yang bersifat win win solution agar semua pihak sama-sama mendapatkan penyelesaian yang adil.


BAB 2
LANDASAN TEORITIS
Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2011), Manajemen HRM merupakan faktor penting dalam perusahaan yaitu memberikan kebijakan, praktik, dan system yang memperngaruhi perilaku, sikap, dan kenierja karyawan.  Peran HRM sangat penting dalam praktek-praktek yang mendukung strategi bisnis perusahaan :
1. Menganalisis pekerjaan dan merancang pekerjaan
2. Menentukan berapa banya karyawan yang dibutuhkan
3. Menentukan berapa banyak karyawan yang membutuhkan pengetahuan dan   keterampilan khusus (perencanaan sumber daya manusia)
4. Menciptakan lingkungan yang positif (hubungan karyawan)        
Perusahaan dengan HRM yang berfungsi efektif  akan mendapatkan keuntungan yaitu :
1. Membuat karyawan dan pelanggan cenderung lebih puas
2. Perusahaan cenderung lebih inovatif
3. Memiliki produktivitas yang lebih besar
4. Mengembangkan reputasi yang lebih baik atau menguntungkan di masyarakat.

Manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk keberhasilan organisasi karena human capital memiliki kualitas tertentu yang membuat manusia berharga. Dalam hal strategi bisnis, organisasi dapat berhasil jika memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (lebih baik daripada pesaing dan dapat menyimpan keuntungan yang lebih berkelanjutan).  Perusahaan membutuhkan jenis sumber daya manusia yang berkualitas (human capital). Kualitas ini secara implisit menjelaskan bahwa sumber daya manusia memiliki potensi besar untuk kemajuan perusahaan, alasan human capital :
1.    Sumber daya manusia sangat berharga.
Karyawan berkualitas tinggi dapat melakukan kritis terhadap perusahaan
2.    Sumber daya manusia yang langka dalam arti bahwa seseorang dengan
keterampilan tingkat tinggi dibutuhkan. Dimana perusahaan akan mengabiskan banyak waktu untuk mencari orang yang berbakat dan berpengalaman, misalnya mencari manajer atau teknisi
3. Sumber daya manusia tidak dapat ditiru. Untuk meniru sumber daya manusia pada high performing pesaing, harus mencari tahu mana karyawan memberikan keuntungan dan bagaimana. Kemudian harus merekrut orang-orang yang dapat melakukanya sehingga perusahaan dapat melawan persaingan yang ada.
4.    Sumber daya manusia tidak memiliki pengganti yang baik.      
     Manajemen yang efektif dari sumber daya manusia dapat membentuk dasar dari high performance. Dimana sistem kerja sebuah organisasi, teknologi, struktur organisasi, orang merupakan proses kerjasama untuk memberikan keuntungan kepada organisasi/ perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif. Manajemen harus memastikan bahwa organisasi memiliki jenis orang yang tepat untuk memenuhi tantangan baru. Mempertahankan sistem kinerja kerja yang tinggi, program pelatihan, perekrutan orang-orang dengan keahlian baru, dan pembentukan penghargaan untuk perilaku seperti kerja sama tim, fleksibilitas, dan pembelajaran.
Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2011) terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk merencanakan pengelolaan sumber daya manusia sehingga dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Langkah pertama adalah melakukan forecasting, tujuannya adalah untuk mengetahui prediksi yang akan datang tentang bagian mana dari sebuah organisasi yang mengalami kekurangan karyawan maupun yang kelebihan karyawan. Forecasting dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistik untuk mendapatkan data tentang kebutuhan jumlah karyawan di masa yang akan datang. Metode statistik tersebut dinamakan trend analysis.  Dalam melakukannya, perusahaan biasanya memperhatikan leading Indicator diantaranya adalah keadaan ekonomi seperti hasil penjualan, tindakan yang dilakukan oleh kompetitor bisnis yang dapat dianggap sebagai ancaman terhadap perusahaan, perubahan dalam teknologi, serta tren yang dilakukan oleh kebanyakan perusahan terhadap tuntutan kerja kepada karyawan.
Langkah kedua adalah melakukan goal setting and strategic planning. Tujuan yang dibuat merupakan hasil dari analisis tentang kebutuhan jumlah karyawan dan sebagai pemecahan masalah yang dapat diambil. Sebuah perusahaan harus merekrut karyawan yang memiliki core competency sehingga karyawan dapat menjadi bagian dalam berkontribusi untuk kesuksesan organisasi. Core competency diartikan sebagai pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan sehingga dapat membuat perusahaan memiliki daya saing dengan kompetitor dan dapat memberikan nilai bagi konsumen.
Perusahaan selalu mengantisipasi sebaik mungkin tentang kemungkinan buruk yang akan berdampak pada kelebihan jumlah karyawan. Apabila kelebihan jumlah karyawan terjadi dikarenakan keadaan situasional maka yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah downsizing. Hal ini menjadi pilihan karena memberikan efek yang cepat namun dapat menyakitkan bagi orang yang mengalami kehilangan pekerjaan. Kemungkinan lain yang dilakukan adalah merekrut karyawan tidak tetap, pengurangan jumlah jam kerja dari karyawan, memberlakukan program early retirement dan melakukan outsourcing. Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2011) menyebutkan bahwa tujuan dari downsizing diantaranya untuk mengurangi pengeluaran, mengganti karyawan dengan tenaga teknologi seperti mesin, untuk melakukan merger and acquisision serta untuk memenuhi tujuan pindah ke daerah yang memiliki segi ekonomis lebih rendah. Maksud dari segi ekonomis lebih rendah yakni, rendahnya gaji minimum karyawan yang harus dibayar.
Langkah ketiga adalah melakukan evaluasi berupa full evaluation terhadap rencana yang sudah dibuat dan dilakukan. Hal yang menjadi fokus perhatian dalam tahapan evaluasi ini yaitu apakah perusahaan berhasil mengatasi masalah dari kekurangan tenaga kerja maupun kelebihan tenaga kerja. Dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui apakah tindakan yang diambil sudah tepat atau belum dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan yang sedang mengalami krisis.
            Dalam suatu perusahaan perlu menyediakan kesempatan kerja yang sama. sering manajemen bergantung pada ahli human resource untuk membantu mengidentifikasi bagaimana menyediakan kesempatan kerja yang sama. tenaga ahli ini membantu organisasi membuat langkah-langkah untuk avoid discrimination dan provide reasonable accomodation.

BAB 3
ANALISIS
Penganalisisan berdasarkan teori
RIM menurut kasus di atas sebenarnya mempunyai masalah di bagian manajemen puncak, yaitu pada jajaran direksinya. Beberapa orang dari mereka tidak hanya ada yang mengundurkan diri dari manajemen direksi, mereka juga gagal dalam membangun inovasi dan sikap kompetitif dari produk-produk yang dihasilkan oleh RIM itu sendiri. Menurut teori yang kami paparkan di atas manajemen dalam bidang sumber daya sudah dapat dibilang gagal karena dari masalah kurang inovatif dan kompetitif merambat ke hal yang lain yaitu kerugian perusahaan dan merambat lebih jauh lagi ke pemotongan atau downsizing jumlah karyawan untuk efisiensi biaya produksi yang bertambah. Biaya produksi yang bertambah ini disebabkan oleh tidak terjual cukup banyaknya atau kurang kompetitifnya produk yang ditawarkan oleh RIM di pasar. Tidak hanya itu, para profesional yang ahli dan berumur cukup tua, memutuskan untuk mengundurkan diri padahal mereka masih diperlukan oleh perusahaan dalam membangun strategi perusahaan ke depannya.
Penulis membagi pemecahan masalah menjadi pemecahan jangka pendek dan jangka panjang. Pertama, penulis akan membahas pemecahan jangka pendek, yaitu masalah downsizing yang harus secepatnya dilakukan dan agar tidak menghasilkan pergolakan pada karyawan dengan tetap menjaga kestabilitasan dari perusahaan.
Pertama, downsizing. RIM perusahaan yang memegang merk dagang BlackBerry sudah melakukan keputusan yang tepat untuk mengurangi karyawannya sebanyak 2000 orang. Hal itu dikarenakan RIM sedang berada pada masalah keuangan yang serius. Downsizing atau pengurangan jumlah karyawan merupakan langkah yang paling cepat memberikan efek pada pengurangan pengeluaran perusahaan (Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright , 2011). Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar gaji sejumlah karyawan pada periode selanjutnya. Pembayaran gaji karyawan diprediksi menjadi beban berat yang semakin menumpuk ketika pemasukan perusahaan sedang berada pada kondisi menurun. Dalam mengambil keputusan melakukan pengurangan tenaga kerja, RIM memperhatikan berbagai leading indicator seperti kondisi hasil penjualan pada kuartal keempat di tahun 2012. Penjualan ponsel BlackBerry yang kurang laku di pasaran akibat kalah saing dengan kompetitornya seperti Samsung, Google dan Apple menjadi pertimbangan dalam melakukan downsizing demi keselamatan perusahaan dari keterpurukan yang lebih jauh lagi.
            Downsizing ini sendiri tidak boleh dilakukan tanpa ada perencanaan atau strategic planning yang jelas dari perusahaan. Perusahaan harus memikirkan dampak positif dan negatif dari downsizing ini. Menurut penulis, perusahaan perlu melakukan asessing performance secara menyeluruh pada divisi yang dirasa kurang kompeten misalnya bagian produksi, kreatif, dan marketing. Tiga hal ini sangat berperan dalam mengonsep sebuah produk yang akan dijual ke pasar. Setelah dilakukan penilaian terhadap kinerja pada divisi yang dirasa kurang tersebut, dipilihlah orang-orang yang menurut penilaian tadi kurang memenuhi klasifikasi dan tujuan perusahaan baik dari segi kompetensi, beban kerja, pengalaman, dan aktivitasnya di perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan menurut kami tidak boleh langsung mengumumkan mereka akan melakukan pengurangan pegawai secara besar-besaran karena bisa jadi hal tersebut akan menghasilkan dampak negatif bagi perusahaan, yaitu karyawan yang dinilai jelek dan kemudian diberhentikan kemungkinan akan melakukan demo besar-besaran. Dalam hal ini, perusahaan harus menawarkan insentif-insentif atau pesangon yang memadai seperti, early retirement program, training skil tertentu kepada mereka yang dikeluarkan oleh perusahaan agar mereka bisa survive atau bertahan setelah lepas dari perusahaan, dan memberikan insentif atau modal usaha yang bisa membuat mereka bisa memilih antara bekerja di tempat lain atau bisa berwirausaha sendiri. Hal ini banyak dilakukan perusahaan saat ini karena biasanya akan membuat karyawan yang dikeluarkan setidaknya merasa dihargai usahanya selama di perusahaan.
Downsizing tidak hanya berdampak terhadap karyawan yang dikeluarkan dari perusahaan, tetapi juga berdampak terhadap karyawan yang tetap atau dipertahankan oleh manajemen. Menurut teori yang kami dapatkan, karyawan yang dipertahankan juga memiliki motivasi yang rendah dan kecemasan yang tinggi terhadap nasibnya di perusahaan, apakah mereka dipertahankan sementara waktu atau dalam waktu yang cukup lama. Hal ini terkait masa depan karyawan tersebut di perusahaan RIM ini. Apakah perusahaan benar-benar menjamin kesejahteraan apabila mereka tetap di perusahaan. Dalam keadaan ini, banyak juga kejadian yang melibatkan karyawan yang dipertahankan. Mereka justru memilih untuk keluar dari perusahaan karena ketakutan dan mengalami kecemasan akan masa depan dan kesejahteraan mereka di perusahaan sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk keluar. Perusahaan justru rugi apabila hal ini sampai terjadi, apalagi karyawan yang keluar adalah karyawan yang kompeten, punya skil, dan dibutuhkan oleh perusahaan.
Untuk para karyawan yang tetap atau dipertahankan oleh perusahaan, strategi yang kami tawarkan adalah dengan menawarkan insentif dan menjamin kesejahteraan mereka seperti kejelasan jenjang karir atau career planning yang menjanjikan agar mereka komit dengan perusahaan. Ini berhubungan dengan organizational commitment dan job satisfaction. Apabila seorang karyawan sudah tidak punya minat internal atau motivasi internal seperti ia ingin goal tertentu di perusahaan misalnya jabatan yang prestisius di sebuah perusahaan. Namun, perusahaan itu sendiri tidak menjamin hal tersebut maka akan berdampak terhadap komitmennya. Komitmen terhadap perusahaan juga akan berkurang. Hal ini yang memicu keputusan karyawan secara independen memutuskan keluar dari perusahaan. Kemudian, kami juga mengajukan strategi training motivasional, yang akan membuat karyawan mau bertahan di perusahaan. Trainingnya bisa berupa teamworking, working in group, interpersonal relationship, dan lain-lain yang dapat menumbuhkan komitmen terhadap perusahaan.
Selanjutnya, masalah karyawan yang kompeten yang memutuskan  untuk keluar. Dalam hal ini perusahaan harus mengadakan rekrutmen yang handal dan mampu menggantikan posisi strategis yang ditinggalkan oleh para karyawan tersebut. Atau dengan menggunakan karyawan internal dengan status naik jabatan dengan menguji kompetensinya terlebih dahulu apakah capable atau tidak. Setelah dinilai capable diberikan training agar mereka terbiasa dan terlatih untuk memegang jabatan yang dialihkan kepada mereka tersebut. Hal ini merupakan fungsi dari rekrutmen, job analysis, evaluasi kerja atau job evaluation dan assessing performance di tempat kerja. Training tadi bertujuan untuk melatih karyawan untuk mengisi kekosongan tersebut atau menduduki jabatan tertentu agar kegiatan perusahaan menjadi tidak terganggu dan berjalan efektif.
Kedua, pemecahan masalah yang bersifat jangka panjang. Kami menawarkan beberapa pemecahan masalah yang berbentuk pemecahan jangka panjang, yaitu dengan melakukan goal setting and strategic planning. Kejelasan tujuan untuk jangka panjang seperti masalah inti yang dialami adalah untuk menciptakan produk yang inovatif, kompetitif dan laku di pasaran. Manajemen harus dapat mempertahankan sistem kinerja kerja yang tinggi yaitu dengan menciptakan produk-produk yang inovatif dengan mengembangkan dan mendorong bidang SDM untuk melakukan intervensi berupa program pelatihan, perekrutan orang-orang dengan keahlian baru, dan pembentukan penghargaan untuk perilaku seperti kerja sama tim, fleksibilitas, dan pembelajaran. Fokusnya lebih kepada program pelatihan. Hal ini nantinya berguna untuk membuat karyawan terlatih dalam menghadapi berbagai situasi dan  kondisi. Program ini juga membekali individu atau pekerja dalam hal pengetahuan, soft skill, dan manajemen diri. Pelatihan biasanya efektif dalam meningkatkan performa karyawan. Apabila mereka sudah dilengkapi dengan berbagai kemampuan internal dan eksternal berarti secara sumber daya manusia perusahaan telah mempunyai orang-orang yang kompeten yang siap menghadapi tantangan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Setelah didapatkan karyawan yang memahami dan tahu akan tujuan yang mau dicapai dalam proses krisis ini, saatnya manajemen melalukan intervensi untuk menyatukan semua aspek di dalam setiap divisi perusahaan untuk maju, berkembang, melakukan inovasi, menerapkan kreativitas dalam menciptakan suatu produk, dan memasarkan secara efektif kepada konsumen di pasar atau market.


BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4. 1 Kesimpulan
Manajemen merupakan aspek yang terpenting dalam sebuah perusahaan. Apabila manajemen saja sudah tidak baik maka tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan akan sulit tercapai. Apalagi tugas utama manajemen adalah merancang dan mengatur segala urusan strategis dan perencanaan yang berkaitan dengan tujuan utama perusahaan. Manajemen harusnya merangkul dan memberikan tanggung jawab yang lebih terhadap semua pihak dalam perusahaan. Bukan sebaliknya, justru manajemen yang menjadi tonggak keterpurukan sebuah perusahaan. Manajemen yang baik seharusnya dapat merencanakan strategis perusahaan efektif dan efisien. Efektif dalam hal ketepatan sasaran tujuan perusahaan. Efisien dalam arti menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin dalam menghasilkan profit yang semaksimal mungkin. Sebaiknya ketika sebuah perusahaan dalam keadaan krisis, orang-orang yang berada pada posisi tinggi seperti CEO dan direksi (ini termasuk dalam bagian manajemen puncak) tidak mengajukan pengunduran diri. Melainkan harus memandu dan berusaha mengeluarkan perusahaan dari kondisi krisis tersebut. Ketika orang-orang yang berada pada posisi tinggi dari sebuah perusahaan mengundurkan diri saat sedang terjadi krisis maka orang-orang yang berada di bawahnya menjadi kehilangan pemandu dan mengalami kebingungan dalam mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan. Masuknya direksi baru maupun petinggi-petinggi baru memiliki beberapa kekurangan ketika dilakukan saat perusahaan sedang berada dalam sebuah krisis yaitu orang-orang baru tersebut membutuhkan waktu adaptasi dengan kultur perusahaan. Sehingga tindakan yang diambil menghabiskan banyak waktu dan semuanya menjadi terlambat. Keterlambatan dalam berespon dalam sebuah kondisi krisis dapat membuat perbedaan hasil yang sangat besar karena perusahaan dalam kondisi seperti orang sakit yang secara setahap-demi setahap terdegradasi oleh penyakitnya dan menuju kematian. Hal itu tidak akan terjadi ketika CEO yang lama tetap bertanggung jawab dengan cepat dan ikut bekerja untuk mengangkat kembali RIM dari keterpurukan.
4. 2 Saran
Perusahaan dapat melakukan work flow in organization untuk menghadapi perubahan yang terjadi atau penyesuaian kondisi dunia kerja, dimana dalam dunia kerja selalu mengalami perubahan sehingga perusahaan harus bisa beradaptasi sesuai dengan perubahan atau tren yang sedang terjadi. Salah satu cara yang mungkin dilakukan melalui design work flow dimana manajer menganalisis tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Dengan informasi ini, mereka menetapkan tugas-tugas untuk pekerjaan dan posisi tertentu. Work flow design merupakan proses penganalisaan tugas-tugas yang diperlukan untuk produksi suatu produk atau jasa.
Selanjutnya perusahaan melakukan work flow analysis. Sebelum membuat work flow perusahaan harus memperhatikan elemen yang ada dalam work flow analisis, developing a work flow analysis yaitu row input (materi apa saja yang dibutuhkan, data, dan informasi apa saja yang dibutuhkan), Equipment/ peralatan (Alat-alat tertentu apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan, fasilitas, dan sistem yang dibutuhkan), Human Resources (Kemampuan dan pengetahuan apa saja yang dibutuhkan, skil apa saja, dan kompetensi apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan sebuah tugas dari pekerjaan). Activity (Tugas apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan poduksi atau output tertentu) Output (produk apa yang dihasilkan, informasi, atau servis apa saja yang dibutuhkan, serta bagaimana mengukur output yang dihasilkan). Proses work flow analysis dilakukan untuk mengidentifikasi output dari unit kerja tertentu. Analisis tidak hanya mempertimbangkan jumlah output tetapi juga standar kualitas. Tahap akhir dalam analisis work flow adalah untuk mengidentifikasi input yang digunakan dalam pengembangan produk unit kerja. Hal ini harus dilakukan oleh perusahaan yang mengalami perubahan kondisi keuangan dan jumlah karyawan serta adanya posisi yang akan berubah.
Untuk tercapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kebijakan yang telah diambil dalam perubahan kondisi maka perusahaan juga harus melakukan work flow design dan organisasi stuktur. Work flow design dan struktur organisasi memiliki fungsi selain untuk melihat work flow dari setiap proses, hal ini juga penting untuk melihat bagaimana pekerjaan cocok dalam konteks organisasi. Dalam suatu organisasi, unit dan individu harus bekerja sama untuk menciptakan output. Idealnya, struktur organisasi menyatukan orang-orang yang kemudian saling berkolaborasi dengan tujuan agar efisien dalam menghasilkan output yang diinginkan.
Struktur dapat melakukan hal ini dengan cara yang sangat terpusat (dengan otoritas terkonsentrasi pada beberapa orang di bagian atas organisasi) atau desentralisasi (dengan penyebaran wewenang di antara banyak orang). Organisasi mungkin dalam bentuk kelompok pekerjaan yang sesuai dengan fungsinya atau mungkin membentuk divisi untuk fokus pada produk atau kelompok pelanggan.
Dalam mencapai kinerja yang berkualitas, perusahaan harus memahami dan menyocokkan persyaratan kerja dan orang-orangnya. Pemahaman ini memerlukan analisis jabatan, proses mendapatkan informasi rinci tentang pekerjaan. Menganalisis pekerjaan dan memahami apa yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memberikan pengetahuan penting untuk staf, pelatihan kinerja, penilaian, dll. Hal ini dilakukan pada perusahaan yang terjadi perubahan posisi yaitu pemecatan anggota yang kurang berkompeten dan satu orang yang berkompeten yang akan pensiun. Memungkinkan perusahaan untuk merekrut orang baru pada posisi baru maka perlu memperhatikan job description dan job specifications. Analisis pekerjaan sangat penting untuk manajer HR. Faktanya adalah bahwa hampir setiap manajemen sumber daya manusia memerlukan beberapa jenis informasi yang dapat diperoleh dari analisis pekerjaan yaitu work redesign, human resource planning, selection, training, performance appraisal, career planning,  dan job evaluation. Pada bagian ini dilakukan untuk mempertahankan karyawan yang ada atau tetap ada diperusahaan.
Dalam meningkatkan kepuasan kerja, perusahaan perlu merancang pekerjaan yang memperhitungkan faktor-faktor yang membuat pekerjaan termotivasi dan memberikan kepuasan bagi karyawan. Sebuah model yang menunjukkan bagaimana membuat pekerjaan lebih termotivasi adalah model, karakteristik pekerjaan yang dikembangkan oleh Richard Hackman dan Greg Oldham.

Daftar Pustaka

Noe, R. A. Hollenbeck, J. R. Gerhart, B. Wright, P. M. (2011). Fundamental of Human Resource Management 4th edition. New York : McGraw-Hill
http://www.depnakertrans.go.id/news.html,923,naker diunduh pada tanggal 24 oktober 2012, pukul 17.25 wib
http://tekno.liputan6.com/read/406320/eksekutif-pensiun-rim-makin-terpuruk diunduh pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 17.50 WIB
Wikipedia.org

Lampiran : Sejarah Organisasi dan Struktur Organisasi
Artikel 1
Produsen Blackberry Pecat 2.000 Karyawan
Selasa, 26 Juli 2011 | 18:01 WIB
TORONTO, KOMPAS.com -Produsen Blackberry, Research In Motion (RIM), berencana memangkas sekitar 11 persen jumlah tenaga kerjanya. Pengurangan tenaga kerja tersebut bertujuan menghemat biaya produksi supaya tetap bisa bersaing dengan Apple dan Google di pasar telepon genggam.
Akibat pengurangan tenaga kerja yang pertama kali terjadi dalam 10 tahun ini, harga saham RIM anjlok 3 persen, Senin kemarin. Sebab, para analis menyatakan, pengurangan sekitar 2.000 karyawan ini lebih besar dari perkiraan semula.
Pengurangan karyawan ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi keuangan RIM. Analis menilai, pengurangan pegawai untuk menghemat biaya produksi tidak akan membantu RIM bersaing dengan kompetitornya.
"Masalahnya adalah dia tidak bisa memangkas jalan ke pertumbuhan atau menjadi pemimpin pasar dan sementara saya yakin ada lemak di RIM, masalah intinya ada di manajemen," kata analis Charter Equity, Ed Snyder.
RIM sendiri menyatakan, pengurangan jumlah karyawan ini sebagai langkah yang hati-hati dan perlu untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang. Rencananya, RIM akan memberitahukan pemutusan hubungan kerja ini kepada karyawannya pekan ini.
Selain mengurangi jumlah tenaga kerja, RIM juga mengumumkan perubahan susunan direksinya. Dalam pengumuman itu disebutkan Chief Operation Officer Don Morrison akan pensiun. Tugasnya akan diambil alih oleh Thorsten Heins dan Jim Rowan. Posisi RIM saat ini sedang terdesak dengan kehadiran iPhone dan telepon Android, sistem operasi yang dikeluarkan Google. Kehadiran komputer tablet buatan RIM, Playbook, juga tidak membantu kinerja perusahaan tersebut. Sebab, kehadiran Playbook sangat terlambat bila dibandingkan produk sejenis lainnya.(Kontan/Edy Can).
Sumber: (www.kompas.com)
Artikel 2
VIVAnews - Duo co-CEO vendor BlackBerry, Research In Motion (RIM), Mike Lazaridis dan Jim Balsillie tidak perlu bersedih setelah lepas dari perusahaan itu. Keduanya telah menyaksikan pecahnya RIM. Kegagalan karir mereka justru diganjar paket perpisahan mewah.
Wall Street Journal melaporkan RIM bernilai 16 kali lipat lima tahun lalu dibanding sekarang. Lazaridis dan Balsillie dinilai berjasa untuk keberhasilan lima tahun lalu dan melupakan kerusakan yang disebabkannya kini. Balsillie diberikan uang pensiun US$7,93 juta untuk tahun fiskal ini. Itu termasuk gaji, bonus, dan paket pemutusan hubungan kerja sekitar US$4,8 juta.
Lazaridis menerima US$3,96 juta untuk gaji dan penghargaan. Dia juga mendapat perpanjangan asuransi kesehatan hingga 10 tahun untuk dia dan keluarganya. Lazaridis juga diberi mobil perusahaan dan fasilitas supir. Lazaridis dan Balsillie membangun RIM hingga menjadi salah satu raksasa smartphone global. Tapi, mereka menyeret RIM menuju kehancuran setelah gagal melihat iOS Apple dan Android Google sebagai ancaman ketika mulai mencuat pada 2007.
"Lazaridis dan Balsillie merevolusi industri nirkabel dengan mengenalkan BlackBerry. Mereka selamanya akan mengubah cara dunia berkomunikasi," seperti tertulis dalam formulir 6-K RIM bersama Komisi Perdagangan dan Keamanan Amerika Serikat.
Di bawah kepemimpinan mereka, perusahaan sukses menangani berbagai tantangan. Perusahaan juga dengan cepat menaikkan skala menjadi perusahaan global. RIM menjadi pemimpin industri dengan penjualan di lebih dari 175 negara dan mempekerjakan lebih dari 17.000 karyawan. "Selama dekade terakhir, perusahaan mengalami pertumbuhan yang luar biasa dengan peningkatan pendapatan melejit dari US$294 juta menjadi di bawah US$20 miliar," imbuhnya seperti dilansir dari Allthingsd.
Menurut Gizmodo, uang ini seharusnya bisa digunakan untuk merekrut talenta baru demi menyelamatkan RIM dari krisis. Tapi, RIM malah menghabiskannya untuk kedua CEO dengan kinerja buruk ini sementara banyak pegawainya harus diberhentikan.
Artikel 3 (artikel pendukung)
Liputan6.com, Toronto: Salah satu eksekutif senior Research In Motion (RIM) Karima Bawa akan segera pensiun dalam beberapa bulan ke depan. Akibatnya, posisi perusahaan pembuat Blackberry itu makin terancam.
Saat ini dewan direksi tengah mendiskusikan rencana pengunduran diri Karima Bawa. Mereka berharap, eksekutif senior yang telah mengabdi selama 12 tahun itu tidak akan segera pensiun, agar dapat membantu posisi perusahaan yang makin terpuruk.
Pada 31 Maret lalu, bersamaan dengan diumumkannya data keuangan RIM pada kuartal keempat, wakil pendiri sekaligus Wakil Ketua Eksekutif RIM Jim Balsillie mengundurkan diri. Selain itu beberapa eksekutif lainnya, seperti Kepala Kantor Teknologi David Yach dan Direktur Operasional Global Jim Rowan juga berencana mengundurkan diri.
Tak hanya itu, perusahaan yang bermarkas di The Waterloo, Ontario, itu pun menyatakan akan memberhentikan 2.000 karyawannya. Hal tersebut tidak lain disebabkan oleh keuntungan perusahaan yang kian menurun dan meningkatnya kerugian. Data terakhir pada 30 Maret lalu menyebutkan, RIM mengalami kerugian bersih sebesar USD125 juta atau Rp1.1 triliun. (AP/SHA)
Artikel 4 (artikel pendukung)
Sejarah RIM
Research In Motion Limited (RIM) is a Canadian telecommunication and wireless equipment company best known as the developer of the BlackBerry smartphone and tablet. RIM is headquartered in Waterloo, Ontario, Canada. It was founded by Mike Lazaridis, who served as its co-CEO along with Jim Balsillie until January 22, 2012 when RIM announced that both have stepped down and the new CEO will beThorsten Heins. The company is listed on the NASDAQ stock exchange in the USA in addition to the Toronto Stock Exchange in Canada.

History

Prior to the manufacture of the BlackBerry, RIM worked with RAM Mobile Data and Ericsson to turn the Ericsson-developed Mobitexwireless data network into a two-way paging and wireless e-mail network. Pivotal in this development was the release of the Inter@ctive pager 950, which started shipping in August 1998. About the size of a bar of soap, this device competed against the SkyTel two-way paging network developed by Motorola.
RIM's early development was financed by Canadian institutional and venture capital investors in 1995 through a private placement in the privately held company. Working Ventures Canadian Fund Inc. led the first venture round with a C$5,000,000 investment with the proceeds being used to complete the development of RIM's two-way paging system hardware and software. A total of C$30,000,000 in pre-IPO financing was raised by the company prior to its initial public offering on the Toronto Stock Exchange in January 1998 under the symbol RIM. Since then, RIM has released a variety of devices running on GSM, CDMA, and iDEN networks.
In 2006 Research In Motion and Information Appliance Associates reached a licensing agreement whereby RIM would offer the complete version of PocketMac for BlackBerry to Macintosh users free of charge.
In October 2008, RIM was named one of "Canada's Top 100 Employers" by Mediacorp Canada Inc., and was featured in Maclean's newsmagazine.
RIM announced in February 2009 that they were expanding their global operations by opening an office and training facility in North Sydney, New South Wales, Australia. Just across the Harbour Bridge, ten minutes from the Sydney CBD, the new RIM offices were formally unveiled by Mr Thomas A.MacDonald, Consul General of Canada, at a ceremony attended by dignitaries from the New South Wales Government and North Sydney Council, as well as RIM’s partners and customers. The new office features training facilities, a research and development centre, a strategic partner marketing centre and technical support services. Total workforce provides 12,000 jobs world wide.
In June 2009 RIM has announced they were acquiring Dash Navigation, makers of the Dash Express. In August 2009, RIM acquired Torch Mobile, enabling the inclusion of a Webkit-based browser on their BlackBerry devices.
On August 18, 2009, Fortune named RIM as the fastest growing company in the world with a growth of 84% in profits over three years despite the recession.
On March 26, 2010, the company announced acquisition of BlackBerry applications developer Viigo, a Toronto-based company. Terms of the deal were not disclosed.
RIM reached an agreement with Harman International on April 12, 2010, for RIM to acquire QNX Software Systems. "RIM is excited about the planned acquisition of QNX Software Systems and we look forward to ongoing collaboration between Harman, QNX and RIM to further integrate and enhance the user experience between smartphones and in-vehicle audio and infotainment systems," said Mike Lazaridis, President and Co-CEO at RIM. "In addition to our interests in expanding the opportunities for QNX in the automotive sector and other markets, we believe the planned acquisition of QNX will also bring other value to RIM in terms of supporting certain unannounced product plans for intelligent peripherals, adding valuable intellectual property to RIM's portfolio and providing long-term synergies for the companies based on the significant and complementary OS expertise that exists within the RIM and QNX teams today."
On September 27, 2010, RIM announced the long rumoured BlackBerry PlayBook tablet computer. The BlackBerry PlayBook was officially released to US and Canadian consumers on April 19, 2011.
As of May 2010, RIM OS held 10.4% of the smartphone operating system market.
On Jun 30, 2011, an investor push for the company to split its dual-CEO structure was unexpectedly withdrawn after an agreement was made with RIM. RIM announced that after discussions between the two groups, Northwest & Ethical Investments will withdraw its shareholder proposal before RIM's annual meeting.
In September 2011, RIM decided to build assembly factory (hardware) in Malaysia rather in Indonesia, but Indonesia will become the BlackBerry's application and market research centre(software).
On October 10, 2011, RIM experienced one of the worst service outages in the company's history. Tens of millions of BlackBerry users in Europe, the Middle East, Africa, and North America were unable to receive or send emails and BBM messages through their phones.The outage was caused as a result of a core switch failure, "A transition to a back-up switch did not function as tested, causing a large backlog of data, RIM said." Service was restored Thursday October 13, with RIM announcing a $100 package of free premium apps for users and enterprise support extensions.
On January 22, 2012 RIM announced that Co CEOs Jim Balsillie and Mike Lazaridis have stepped down as CEOs and announced the new CEO to be Thorsten Heins.
In March 2012 it was announced that RIM was awarded a patent for placing fuel cells behind mobile phone keyboards. Through the system, for which RIM had applied for a patent in 2009, a mobile phone would be able to recharge itself.
On March 29, 2012, RIM announced a strategic review of its future business strategy – A plan to refocus on the enterprise business and leverage on its leading position in the enterprise space.The RIM Chief Executive, Thorsten Heins said, "We believe that BlackBerry cannot succeed if we tried to be everybody's darling and all things to all people. Therefore, we plan to build on our strength."As part of the management shake-up, it was also announced that the former co-chief Jim Balsillie has resigned from RIM's board along the departure of David Yach, CTO for software, and Jim Rowan, COO for global operations.
On May 24, 2012, RIM's global sales head Patrick Spence resigned.
RIM's chief legal officer is retiring from the company after 12 years, but would stay on until a replacement is hired. RIM after a four-year stand-off with the Indian Government, agreed to hand over encryption keys for its secure corporate emails and popular messenger services. It recently demonstrated a solution that can intercept messages and emails exchanged between BlackBerry handsets, and make these encrypted communications available to Indian security agencies.
On September 18, 2012, it was announced that the RIM service, Tungle.me would be shut down on December 3, 2012. RIM acquired Tungle.me in April 2011.
Sumber dari : (http://wikipedia.org)